PEKANBARU – Menanggapi pernyataan Sekjen Pekat IB di media online yang menyoroti dugaan kegiatan-kegiatan menyimpang di wilayah Riau khususnya Pekanbaru, Direktur Pengkajian Riau Resource Watch (RRW) Yogi Ramadhan Dwiputra SH MH pun angkat bicara.
“Yang bersangkutan bukan warga Pekanbaru dan tidak tinggal di Kota Pekanbaru, saya kira tidak elok lah menyampaikan narasi-narasi seperti itu, seolah-olah Kota Pekanbaru ini Kota yang tak bertuan. Statement tersebut telah menyinggung kami masyarakat Kota Pekanbaru dan aparat penegak hukum yang telah bekerja maksimal dalam menjaga Kamtibmas di Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru pada khususnya,” kata Yogi.
Mernurut Yogi, jika memang Milano punya data terkait informasi yang disampaikannya, silahkan lapor kepada pihak berwajib, jangan menggiring opini seolah-olah aparat penegak hukum di Negeri Melayu ini tak bekerja.
“Kami sangat mengapresisi kinerja Kapolda Riau Irjen Pol M Iqbal dan Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jefri Ronald Parulian Siagian, S.I.K, M.Si yang telah bekerja maksimal dalam menjaga Kamtibmas di Provinsi Riau dan Kota Pekanbaru pada umumnya,” kata Yogi.
Lebih lanjut, Direktur Eksekutif RRW M Nasir Day yang juga selamu Tokoh Masyarakat Riau menyampaikan tidak pernah mendengar ada bandar besar di Riau.
“Saya tinggal di Pekanbaru sejak tahun 1959 dan sampai saat ini tidak pernah saya mendengar ada bandar besar di Riau, yang ada orang dari luar mencoba masuk ke dalam Riau. Hal ini bisa kita lihat dari berita-berita penangkapan dari aparat penegakkan hukum dan itu bentuk nyata bahwa Aparat Penegak Hukum di Riau ini sudah bekerja dengan baik,” pungkas Nasir.
Dilansir wartapembaruan.co.id edisi 8 Juni 2023, Sekjen Organisasi Masyarakat Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Ormas PEKAT IB), Milano, S.H., M.H soroti dugaan kegiatan-kegiatan menyimpang di wilayah Riau khususnya Pekanbaru.
“Kami dapat informasi terkait maraknya peredaran obat-obat terlarang, miras hingga prostitusi di Pekanbaru dan jika benar hal tersebut tidak boleh didiamkan, ada apa?,” kata Milano melalui siaran pers, Kamis (8/7/2023).
Lebih tidak menarik, praktik-praktik tersebut, kata Milano kuat dugaan bisa berlangsung karena ada oknum-oknum yang mencoba menjadi backing.
“Para pelaku bandar narkoba jadinya seolah kebal hukum,” ucap Milano.
Lebih jauh, Milano memaparkan bahwa dugaan perkembangan praktik prostitusi di Pekanbaru saat ini berupa panti pijat.
“Semacam usaha yang berkedok hotel gitu, namun didalamnya menyediakan layanan pijat Plus-plus,” papar Milano.
“Kesannya seperti ada pembiaran, padahal baru-baru ini kan pihak kepolisian melakukan tindakan seperti Ditresnarkoba Polda Riau aktif menggagalkan penyeludupan obat kita terlarang hingga menangkap para pengedar dan pemakai per Desember 2022 Polda riau berhasil menangkap 12 bandar Narkoba dan mengamankan 91 Kg sabu. Terakhir pada 1 Februari lalu Ditresnarkoba Polda Riau mengagalkan 276 kg sabu asal Malaysia,” lanjut Milano memaparkan.
Namun kembali Milano menduga kalau aparat penegak hukum hanya melakukan penangkapan terhadap bandar kecil saja.
Menurut Informasi dari masyrakat ada Bandar besar yang menguasai bisnis haram di Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru.
Bandar besar ini Diduga Berinisial DH, yang merasa seolah kebal hukum, merasa dekat dangan aparat dan pejabat di Pekanbaru. Ujar Milano. (*)